Senin, 10 Mei 2010

Mimpi dan Cinta

Cinta itu, seperti rembulan; saat purnama cahayanya utuh, bersinar terang. Namun, jika ia gerhana, matahari tak dapat menjangkaunya. Dan langit jiwa gelap, pengap

Rabb,pada jiwa yang berkarat ini, letakkanlah sepotong cinta. Agar pada seluruh sisa hidup, adalah pengabdian yang tak pernah redup

Tetapi ibu, cinta itu seperti yang termaktub di hatimu. Bukan aku! Dan langit biru, adalah cermin jiwa pada setiap rindu yang melukis senyummu

Tetapi dalam sebuah ikatan yang Allah halalkan, cinta sejati akan berpesan, "Bukanlah kita tersenyum karena kita bahagia, tetapi kita bahagia karena kita tersenyum

Note Dan, ternyata, mengikat cinta, adalah menumbuhkan kuntum-kuntum ukhuwah, saat 2 bersaudara yang telah lama berpisah sapa, kini bisa saling bercerita

Dalam keterdiaman, cinta tumbuh dan mekar. Karna memang, bahasa cinta bukan hanya kata-kata, tetapi juga kebisuan berisyarat, indah dan nikmat

Di dalam mencari cinta sejati banyaknya ranjau kan ditempuhi (Raihan) karena ia,cinta,teramat suci dan agung untuk singgah di dada orang-orang lemah

Di sinilah cinta memiliki arti; saat 2 kekuatan bersinergi, mencipta gerak-gerak manfaat, menebar rahmat atas langit dan bumi

Dalam kehidupan nyata, kebersatuan cinta tidak selalu berarti dua keinginan saling memiliki bertemu satu titik. Bahkan,terkadang 2 orang yang saling mengasihi sepenuh hati saling menjaga dalam keterpisahan. Ketidakbersamaan

"..Dia yang telah menanamkan perasaan (cinta) itu ke dalam hatimu, Dia pula yang berkuasa mencabutnya..

Cinta itu adalah jiwa; antara cinta yang sejati dengan jiwa tak dapat dipisahkan, cintapun merdeka sebagaimana jiwa. Ia tidak memperbedakan diantara derajat dan bangsa, diantara kaya dan miskin, mulia dan papa
Jika kau ingin melihat cinta, bukan pada seberapa banyak pemberian,tapi pada seberapa besar pengorbanan

Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sali sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan. Berangkatlah! Dan biarlah Tuhan memberi perlindungan pada kita (Hayati Pada Zainuddin, saat melepas pergi

"Jangan takut menghadapi cinta. ketahuilah bahwa Allah yang menjadikan matahari dan memberinya cahaya. Allah yang menjadikan bunga dan memberinya wangi. Allah yang menjadikan tubuh dan memberinya nyawa. Allah yang menjadikan mata dan memberinya penglihatan. Maka Allah pulalah yang menjadikan hati dan memberinya cinta. Jika hati kau diberin-Nya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku, marilah kita pelihara nikmat itu sebaik-baiknya, kita jaga dan kita pupuk, kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali. Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyiksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan budi yang rendah, dia akan membawa kerusakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan taat kepada ilahi"

Maka jika kita beruntung, dan Allah memberi izin kita hidup sebagai suami dan istri, adalah surat-surat itu untuk mematrikan cinta kita, jadi pengobat batin dalam mendidik anak-anak. Tetapi kalau kiranya pertemuan nasib dan hidup kita tidak beroleh keizinan Tuhan sejak dari azali-Nya, adalah pula surat-surat itu akan jadi peringatan dari dua orang bersahabat atas ketulusan mereka menghadapi cinta, tidak terlangkah kepada kejahatan dan tidak melanggar perikesopanan

Dan cinta, adalah melalui beberapa pintu. Ada dari pintu sayang, ada dari pintu kasih, ada dari pintu rindu, tetapi yang paling aman dan kekal, ialah cinta yang melalui pintu kasihan itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar